Sya’ir-sya’ir Cinta

KEARIFAN CINTA

CINTA yang dibangkitkan oleh khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya bisa saja menghantarkannya pada keadaan ekstasi.
Namun kenikmatan itu, jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sadar akan hadirnya seseorang

CINTA

“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan, Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,

Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya.Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya,

Kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, Dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.

Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan

dia dan mereka adalah dia.Ini adalah sebuah rahasia Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.

CINTA : LAUTAN TAK BERTEPI

Cinta adalah lautan tak bertepi

langit hanyalah serpihan buih belaka.

Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta

Andai tak ada Cinta, Dunia akan membeku.

Bila bukan karena Cinta,

Bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan?

Bagaimana tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewani)?

Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili Maryam?
Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju

Tidak dapat terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang.
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna

Dan naik ke atas laksana tunas.
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah

lagu pujian Keagungan pada Tuhan.

PERIH CINTA

Perih Cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta:

Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini.

Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyarat Dan astrolabium rahasia-rahasia Ilahi.

Apakah dari jamur langit ataupun jamur bumi,

Cintalah yang membimbing kita ke Sana pada akhirnya.

Akal ’kan sia-sia bahkan menggelepar ’tuk menerangkan Cinta,

Bagai keledai dalam lumpur: Cinta adalah sang penerang Cinta itu sendiri.

Bukankah matahari yang menyatakan dirinya matahari?

Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di sana.

PERNYATAAN CINTA

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,

Kusimpan kasih-Mu dalam dada.

Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,

Segera saja bagai duri bakarlah aku.

Meskipun aku diam tenang bagai ikan,

Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan

Kau yang telah menutup rapat bibirku,

Tariklah misaiku ke dekat-Mu.

Apakah maksud-Mu?

Mana kutahu?

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.

Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,

Bagai unta memahah biak makanannya,

Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.

Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,

Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.

Aku bagai benih di bawah tanah,

Aku menanti tanda musim semi.

Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,

Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.

TANPA CINTA, SEGALANYA TAK BERNILAI

Jika engkau bukan seorang pencinta,

maka jangan pandang hidupmu adalah hidup

Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan

dihitung Pada Hari Perhitungan nanti

Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta,

akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya.

Burung-burung Kesedaran telah turun dari langit

dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari

Mereka merupakan bintang-bintang di langit

agama yang dikirim dari langit ke bumi

Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah

dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting

dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan

Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira

bagaikan sekumpulan kebahagiaan

Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ?

Sang lili berbisik pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”
Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati

adalah melalui Kerendahan Hati.

Hingga dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan :

“Bukankah Aku ini Rabbmu ?”

oleh : Jalaludin Rumi

2 Comments

  1. February 16, 2012 at 1:36 am

    puisinya Jalaludin Rumi ya 😀
    emang bagus banget!
    permainan kata dalam makna-makna yang sangat dalam. . .
    aku suka 🙂